Keselarasan Alam, Graha Liman Kencana

oleh

Wisata Priangan – Orang-orang menyebutnya Kampung Bali; sebenarnya nama tempat ini adalah Graha Liman Kencana. Lokasinya memang di Cibatu, Garut, tapi suasana di tempat ini serasa bukan berada di Garut; Travelmate bakal merasa seolah berada di Bali atau di dalam area Keraton. Aroma Bali dan Keraton memang terasa sangat kental di Graha Liman Kencana ini. Replika-replika candi, pura, serta patung-patung berdiri kokoh bak menjaga area sekitar Graha Liman Kencana. Derasnya sungai Cimanuk dan hijaunya area Graha Liman Kencana menjadi penambah momen spiritual anda ketika mengunjungi tempat ini.

Tempat seluas 30 Hektar ini dulunya adalah tanah yang gersang. Tanah ini kini sudah disulap menjadi salah satu kawasan wisata budaya dan edukasi yang hijau; wisata budaya yang selaras dengan alam. Sang “pesulap” tersebut bernama H. Derajat Hadiningrat. Beliau adalah seorang kolektor keturunan dari Keraton Solo. Beliau mulai mengkoleksi benda-benda pusaka dan bersejarah sejak tahun 2004. Tak terhitung benda pusaka dan bersejarah koleksi beliau. Untuk pusakanya saja kurang lebih ada 1000 pusaka. Bahkan, tongkat komando presiden pertama pun berada didalam perawatan beliau dan dipamerkan di Graha Liman Kencana.

Bangunan museum ini tidak terbuat dari batu bata dan semen, tapi semua bahan-bahannya merupakan bahan asli dan masih terjaga keaslian bentuk dan materialnya. Bahkan keraton ini tidak dibangun di tempat ini, tapi dipindahkan langsung dari tempat aslinya dengan menggunakan 3 truk besar.

Catatan 

Alamat                  : Jalan Ki Hajar Dewantara no. 17, Cibatu, Garut.

Harga Tiket         : – Dewasa Rp. 20.000 – Anak-anak Rp. 10.000

Including keliling museum Graha Liman Kencana dan area lainnya

Bila anda ingin memasuki museum utama, tiket masuk menjadi Rp. 50.000

Jenis                      : Wisata Budaya, Sejarah, dan Edukasi

Atraksi                  : Museum, Pura, Pendopo, patung, rafting, dan atv

Akomodasi          : Rp 500.000 –  Rp 1.800.0000

Akses    :

Bisa dilalui 3 jalur. Bagi yang start dari Garut Kota, bisa via Banyuresmi atau Wanaraja. Sedangkan bagi viayang datang dari arah Jakarta, Bandung, dan Tasik, bisa mengambil jalur Limbangan (jalur selatan kalau mudik).

  1. via Wanaraja : setelah pasar Wanaraja ada penunjuk arah ke Cibatu. Ikuti jalan tersebut sehingga anda bertemu alun-alun Cibatu. Setelah bertemu alun-alun Cibatu, ambil arah kanan.
  2. via Bayuresmi : beberapa kilometer setelah Situ Bagendit, ada pertigaan, ambil jalan ke kanan. Ikuti jalan tersebut sampai anda menemui perlintasan rel kereta api. Belok kanan sebelum perlintasan rel kereta api.
  3. via Limbangan : Di Pasar Limbangan belok ke arah Cibatu. Ikuti jalan tersebut.

Angkutan Umum :

Naiklah angkot Cibatu yang berwarna Kuning Hijau di Terminal Guntur. Angkot ini punya 2 rute. Yang pertama, rutenya hanya sampai Pasar Cibatu (Rp. 8.000), di sini anda harus melanjutkan perjalanan dengan naik angkot berwarna putih hijau jurusan Malangbong (Rp 3.000) atau naik ojek (Rp 15.000). Rute satu lagi dari Terminal Guntur, melewati Cibatu hingga mencapai Malangbong (Rp. 10.000). Jadi Travelmate cukup sekali naik angkutan.

Sumber : https://travelista.id/travel/325/3-lokasi-wisata-budaya-di-daerah-garut/

No More Posts Available.

No more pages to load.