Inilah 9 Jalur Pendakian Gunung Semeru, Jawa Timur

oleh
Inilah 9 Jalur Pendakian Gunung Semeru, Jawa Timur
Inilah 9 Jalur Pendakian Gunung Semeru, Jawa Timur

WISATAPRIANGAN.COM – Salah satu tempat wisata yang paling banyak diminati dan menguji adrenalin adalah mendaki Gunung. Saat ini gunung Semeru menjadi tempat wisata yang paling banyak diminati karena Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Jawa Timur dengan ketinggian mencapai 3.676 mdpl.

Dalam mitologi Jawa, Gunung Semeru diyakini sebagai tempat tinggal para dewa dan dianggap sebagai tempat suci. Gunung Semeru juga dikenal sebagai Mahameru. Nama Mahameru berasal dari mitologi Hindu-Buddha, di mana Gunung Semeru adalah gunung kosmik di pusat alam semesta.

Jalur Pendakian Gunung Semeru

Bagi detikers yang ingin mendaki dan mencoba hobi baru ada beberapa jalur yang dapat digunakan untuk sampai ke puncak Gunung Semeru. Jalur pendakian ini dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu Watu Rejeng dan Ranu pane. Terdapat beberapa jalur yang bisa dilalui, baik yang umum maupun yang menantang. Berikut sembilan jalur pendakian Gunung Semeru beserta rutenya.

1. Jalur Ranu Pani-Kalimati

Jalur ini paling umum digunakan pendaki, yang dimulai dari Desa Ranu Pani, pintu gerbang pendakian yang terletak di ketinggian sekitar 2.100 meter. Dari sini, pendaki akan berjalan melalui Ranu Kumbolo, sebuah danau indah yang terkenal dengan pemandangan matahari terbitnya.

Setelah beristirahat di Ranu Kumbolo, perjalanan berlanjut menuju Oro-Oro Ombo yang diselimuti hamparan bunga lavender, lalu ke Cemoro Kandang sebelum tiba di Kalimati, basecamp terakhir sebelum menuju puncak Mahameru.

Rute ini masuk pada pos pendakian awal berupa danau air tawar di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Rute menuju puncak dari Kalimati sangat terjal, dengan medan berpasir yang licin. Namun, pemandangan menakjubkan dari puncak Mahameru menjadi hadiah yang sangat layak untuk setiap langkah yang berat.

Estimasi waktu untuk jalur Ranu Pani-Kalimati berkisar antara 6 hingga 8 jam untuk mencapai Kalimati dari Ranu Pani. Pendaki biasanya menghabiskan sekitar 2-3 jam di Ranu Kumbolo untuk beristirahat dan menikmati pemandangan. Setelah itu, perjalanan menuju Kalimati memerlukan waktu sekitar 3-5 jam, tergantung pada kondisi fisik pendaki dan cuaca.

2. Jalur Ayek-Ayek

Jalur ini lebih jarang dilalui dan memerlukan izin khusus dari pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Rute ini menawarkan tantangan yang lebih ekstrem, dengan medan yang lebih curam dan tidak sepopuler jalur Ranu Pani.

Pendakian melalui jalur ini membutuhkan persiapan fisik yang lebih matang. Jalur ini memberikan pengalaman alam yang lebih liar dan minim fasilitas pendukung. Bagi pendaki yang menyukai tantangan dan ingin merasakan pengalaman yang memicu adrenalin, mungkin bisa menggunakan jalur ini sebagai jalur pendakian awal menuju puncak Gunung Semeru.

Jalur Ayek-Ayek memerlukan waktu pendakian sekitar 8 hingga 10 jam untuk mencapai puncak, tergantung pada kecepatan dan kondisi medan. Rute ini lebih menantang dan biasanya memerlukan lebih banyak waktu untuk beristirahat dan menyesuaikan diri dengan medan yang curam. Pendaki sebaiknya mempersiapkan waktu tambahan untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada.

3. Jalur Lumajang

Jalur pendakian yang dimulai dari sisi selatan Gunung Semeru disebut dengan jalur Lumajang. Jalur ini cukup jarang digunakan karena aksesnya yang sulit dan minim fasilitas pendukung. Pendaki yang memilih jalur ini harus bersiap menghadapi medan yang lebih terjal dengan rute yang lebih panjang dibandingkan jalur lainnya.

Salah satu daya tarik dari jalur ini adalah pemandangan yang lebih liar dan alami, dengan sedikit campur tangan manusia. Jalur ini juga lebih sepi, cocok bagi pendaki yang mencari ketenangan dan ingin menghindari keramaian di jalur utama.

Estimasi waktu pendakian pada jalur ini biasanya berkisar pada 10 sampai 12 jam. Medan yang lebih terjal dan panjang membuat pendakian ini menjadi lebih melelahkan. Dengan estimasi waktu yang cukup lama ini para pendaki yang ingin melewati jalur ini diharapkan untuk berangkat lebih pagi agar bisa sampai sebelum malam, serta mengatur waktu istirahat yang cukup di tengah perjalanan.

4. Jalur Gunung Sawur

Jalur Gunung Sawur yang merupakan salah satu rute ekstrem dari Lumajang. Jalur ini dikenal cukup sulit karena medan yang berat dan minim fasilitas. Dari Gunung Sawur, pendaki akan melalui kawasan hutan yang lebat dan berbatu, menjadikan jalur ini penuh tantangan. Pendakian melalui jalur Gunung Sawur biasanya memakan waktu antara 8 hingga 10 jam. Karena medan yang sulit dan sering kali berbatu, pendaki mungkin memerlukan waktu lebih untuk beristirahat.

Rute ini lebih panjang, sehingga memerlukan ketahanan fisik yang baik untuk mencapai puncak. Rute pada jalur ini menawarkan pemandangan yang sangat memukau, terutama ketika pendaki mulai mencapai ketinggian yang lebih tinggi. Gunung Sawur juga menawarkan sudut pandang yang berbeda dari sisi timur Gunung Semeru, memberikan pemandangan yang belum banyak dijamah.

5. Jalur Pronojiwo

Jalur Pronojiwo berada di sisi selatan Gunung Semeru, dan terkenal dengan pemandangannya yang liar dan tak tersentuh. Pendaki yang memilih jalur ini harus bersiap dengan medan yang menantang, namun keindahan alam yang belum banyak tersentuh akan menjadi daya tarik utama.

Jalur ini sangat cocok untuk pendaki yang berjiwa petualang dan mencari tantangan lebih. Pada jalur ini detikers dapat merasakan pengalaman pendakian yang autentik. Melalui hutan-hutan lebat dan jalan setapak yang jarang dilalui, jalur ini menawarkan ketenangan yang tidak bisa ditemukan di jalur-jalur lain.

Pada jalur ini dapat diperkirakan memerlukan waktu sekitar 8 hingga 10 jam untuk sampai ke Kalimati. Dengan area yang menantang dan minimnya fasilitas pendukung, membuat pendaki harus lebih berhati-hati dan memperhatikan stamina. Jika melewati rute ini akan lebih sepi dari rute biasanya, jadi waktu yang dibutuhkan bisa bervariasi tergantung pada pengalaman pendaki.

6. Jalur Argosari

Jalur Argosari dimulai dari Desa Argosari di Lumajang. Jalur ini menawarkan tantangan yang lebih berat karena medannya yang terjal dan tidak terlalu ramai. Pendaki yang memilih jalur ini akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang masih alami serta suasana pedesaan yang asri sebelum memulai pendakian.

Argosari adalah jalur yang sangat jarang dipilih karena sulitnya akses dan minimnya fasilitas pendukung. Namun, bagi pendaki yang berpengalaman, jalur ini memberikan sensasi pendakian yang berbeda dan lebih intim dengan alam. Perjalanan menggunakan rute ini sekitar 8 hingga 9 jam. Apabila detikers ingin menggunakan jalur ini diharapkan membawa bekal yang cukup dan memanfaatkan waktu istirahat untuk menjaga stamina selama perjalanan.

7. Jalur Gubuklakah

Berangkat dari Tumpang, Malang, jalur Gubuklakah adalah salah satu jalur yang lebih dikenal di kalangan pendaki. Jalur ini melewati pos pendakian Tawon Songo dan menawarkan akses yang lebih mudah dibandingkan beberapa jalur lainnya.

Dengan medan yang relatif tidak terlalu ekstrem, jalur ini cocok bagi pendaki yang ingin menikmati keindahan Gunung Semeru tanpa menghadapi tantangan berat. Jalur Gubuklakah dapat ditempuh dalam waktu sekitar 6 hingga 8 jam perjalanan, namun bagi detikers yang menggunakan jalu ini dipastikan selalu membawa persediaan barang yang ada.

8. Jalur Kondang Merak

Jalur pendakian yang sering disebut-sebut dengan jalur yang dekat dengan pantai. Jalur ini cukup unik karena menawarkan kombinasi antara pemandangan pantai dan pegunungan.

Namun, jalur ini kurang populer karena jauh dari jalur utama pendakian, sehingga tidak banyak pendaki yang mengetahuinya. Bagi pendaki yang menginginkan pengalaman berbeda dan ingin menjelajahi kawasan yang jarang dijamah, jalur ini bisa menjadi pilihan.

Selain itu, keindahan alam yang disuguhkan juga tidak kalah menarik dibandingkan jalur lainnya. Pendakian melalui jalur Kondang Merak memerlukan waktu 7 hingga 9 jam. Meskipun jarang dilalui, pemandangan yang ditawarkan sangat menarik karena para pendaki bisa melihat keindahan pantai dari ketinggian jalur ini

9. Jalur Oro-Oro Ombo

Salah satu titik jalur pendakian yang dilewati dalam perjalanan menuju puncak Semeru melalui jalur Ranu Pani. Area ini dikenal dengan padang bunga lavender yang luas, memberikan pemandangan indah yang sangat memanjakan mata. Pendaki sering beristirahat sejenak di tempat ini sebelum melanjutkan perjalanan ke Kalimati.

Jalur Oro-Oro Ombo, sebagai bagian dari jalur Ranu Pani, biasanya memerlukan waktu sekitar 2-3 jam dari Ranu Kumbolo menuju Kalimati. Rute ini meskipun cukup menantang, sangat populer karena keindahan alamnya. Dari Oro-Oro Ombo, pendaki akan melanjutkan perjalanan ke Cemoro Kandang dan Kalimati sebelum mendaki ke puncak Mahameru

No More Posts Available.

No more pages to load.